Sebenarnya, tim tinju Sulut menggondol lima medali emas dari Kejurnas tinju amatir, 13-21 November di Batam. Tapi, raihan spektakuler itu justru tetap terasa hambar.
“Susah payah membawa nama daerah, namun kepedulian pemerintah tak ada sama sekali, Janji bantuan tak kunjung turun hingga kontingen sudah pulang, anak-anak jelas bertanya-tanya,” kata Ronny Gosal, Wakil Ketua Umum Pengda Pertina Sulut.
Selama ini pemilik sasana RE Boxing Camp, Richard Engkeng, masih menjadi donator bagi tim tinju Sulut. “Karena ini membawa nama daerah, ada perjanjian enam petinju dibiayai Pemprov dan setengahnya dari Pak Richard. Namun, karena waktu mendesak, terpaksa patungan. Memprihatinkan memang,” tutur Gosal.
Sekum KONI Sulut, Notje Apituley, tak bisa bikin apa-apa. “Ini hasil memuaskan namun saying KONI tak bias bikin apa-apa karena dana pemprov tak kunjung cair. Cuma janji-janji, KONI hanya hanya berharap dana APBD tapi sudah tak dianggarkan lagi,” kata Notje. Dari total lima emas di ajang yang berlangsung di GOR Tumenggung Abdul Jamal, Batam, tersebut, tiga medali dipersembahkan petinju wanita, yakni Yunike Rotty (46 Kg), Ireine Saihiang (51), dan Jeane Moleong (57). Sementara itu, dua medali emas lainnya diraih Marson Mukahanap (45) dan Rodiv Mandak (51).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar