PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Kesebelasan Persip
Pekalonan mengalahkan tamunya, PS Bengkulu dengan skor cukup telak 4-0.
Dari semua gol tersebut, ekspatriat tim Laskar Kalong, Dede Tamboura
mencetak hattrick atau tiga gol sekaligus yakni menit 15, 23, dan 83.
Sedangkan satu gol lainnya dipersembahkan Nur Coyo (84).
Pada
pertandingan yang berlangsung di Stadion Kota Batik, tadi (23/4) sore,
anak asuhan Nasal Mustofa bermain kesetanan. Sejak menit pertama hingga
pertandingan berakhir, Augustus dan kawan-kawan selalu menekan
pertahanan tim asal Bengkulu. Dari semua serangan tersebut, akhirnya
membuahkan gol di menit ke-15 melalui Dede Tamboura.
Gol pertama
bagi tuan rumah yang dicetak pemain asing asal Mali boleh dikatakan
sangat istimewa. Pemain nomor punggung 10 itu langsung melakukan
tendangan salto setelah mendapat umpan dari Iwan Wahyudi. Kiper
Bengkulu, Oki Y tak bisa menahan bola karena datangnya sangat keras.
Dede
menambah keunggulan bagi timnya setelah tendangan keras dari dekat
gawang kembali tak bisa diantisipasi kiper lawan. Kemudian menit ke-83,
striker asal Negara Mali itu untuk kali ketiga menjebol gawang tim tamu.
Proses golnya pun tidak jauh berbeda, yakni memanfaatkan umpan dari
rekannya dan disambut dengan tendangan keras yang diarahkan ke gawang
yang dijaga Oki.
Sementara itu, gol keempat bagi Persip yang
dicetak Nur Coyo menjelang menit akhir babak kedua sebenarnya tidak
perlu terjadi. Kiper Bengkulu ketika akan mengamankan si kulit bundar
tidak dilakukan secara sempurna. Coyo yang berada dekat kiper langsung
merebut dan menguasai bola yang terlepas.
Tanpa ada kesulitan,
pemain nomor punggung 17 itu mencetak gol dengan mudah. Belasan ribu
penonton dan suporter yang tergabung dalam Kalongmania pun untuk
kesekian kalinya merayakan gol dengan bersorak dan menari. Hingga
pertandingan berakhir, skor tetap 4-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Pelatih
Persip Nasal Mustofa mengatakan anak asuhannya bisa menjalankan
strategi menyerang dengan baik. Meski sudah unggul, pemainnya tetap
diminta melakukan tekanan. Kemudian memasuki babak kedua, Nasal merubah
strategi dengan memainkan tempo. ''Pemain Bengkulu memiliki kecepatan
dan tenaga yang kuat sehingga babak kedua anak-anak saya minta untuk
tidak begitu gencar menggalang serangan,'' tegasnya.
Strategi itu
ternyata berhasil, kata dia, pemain lawan sempat frustasi setelah
berkali-kali menekan namun tidak bisa mencetak gol. Kondisi itu
dimanfaatkan anak asuhannya kembali melakukan tekanan sehingga di babak
kedua bisa menambah dua gol.
(Moch Achid Nugroho/CN34)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar