Selasa, 24 April 2012

Persip Pekalongan Menang Besar

PEKALONGAN, suaramerdeka.com - Kesebelasan Persip Pekalonan mengalahkan tamunya, PS Bengkulu dengan skor cukup telak 4-0. Dari semua gol tersebut, ekspatriat tim Laskar Kalong, Dede Tamboura mencetak hattrick atau tiga gol sekaligus yakni menit 15, 23, dan 83. Sedangkan satu gol lainnya dipersembahkan Nur Coyo (84).
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Kota Batik, tadi (23/4) sore, anak asuhan Nasal Mustofa bermain kesetanan. Sejak menit pertama hingga pertandingan berakhir, Augustus dan kawan-kawan selalu menekan pertahanan tim asal Bengkulu. Dari semua serangan tersebut, akhirnya membuahkan gol di menit ke-15 melalui Dede Tamboura.
Gol pertama bagi tuan rumah yang dicetak pemain asing asal Mali boleh dikatakan sangat istimewa. Pemain nomor punggung 10 itu langsung melakukan tendangan salto setelah mendapat umpan dari Iwan Wahyudi. Kiper Bengkulu, Oki Y tak bisa menahan bola karena datangnya sangat keras.
Dede menambah keunggulan bagi timnya setelah tendangan keras dari dekat gawang kembali tak bisa diantisipasi kiper lawan. Kemudian menit ke-83, striker asal Negara Mali itu untuk kali ketiga menjebol gawang tim tamu. Proses golnya pun tidak jauh berbeda, yakni memanfaatkan umpan dari rekannya dan disambut dengan tendangan keras yang diarahkan ke gawang yang dijaga Oki.
Sementara itu, gol keempat bagi Persip yang dicetak Nur Coyo menjelang menit akhir babak kedua sebenarnya tidak perlu terjadi. Kiper Bengkulu ketika akan mengamankan si kulit bundar tidak dilakukan secara sempurna. Coyo yang berada dekat kiper langsung merebut dan menguasai bola yang terlepas.
Tanpa ada kesulitan, pemain nomor punggung 17 itu mencetak gol dengan mudah. Belasan ribu penonton dan suporter yang tergabung dalam Kalongmania pun untuk kesekian kalinya merayakan gol dengan bersorak dan menari. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap 4-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Pelatih Persip Nasal Mustofa mengatakan anak asuhannya bisa menjalankan strategi menyerang dengan baik. Meski sudah unggul, pemainnya tetap diminta melakukan tekanan. Kemudian memasuki babak kedua, Nasal merubah strategi dengan memainkan tempo. ''Pemain Bengkulu memiliki kecepatan dan tenaga yang kuat sehingga babak kedua anak-anak saya minta untuk tidak begitu gencar menggalang serangan,'' tegasnya.
Strategi itu ternyata berhasil, kata dia, pemain lawan sempat frustasi setelah berkali-kali menekan namun tidak bisa mencetak gol. Kondisi itu dimanfaatkan anak asuhannya kembali melakukan tekanan sehingga di babak kedua bisa menambah dua gol.
(Moch Achid Nugroho/CN34)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar